Penyelamat Enggan Sang Lycan Terkutuk
Completed
Introduction
Table Of Contents
Introduction
"Aku ingin tidur denganmu." Lendon menatap Kendra, mengucapkan kata-kata cabulnya. Kemudian, dia tiba-tiba meraih bahu Kendra. Dia mendorongnya ke tempat tidur.
Kendra mendorong Lendon dan mengangkat telapak tangannya di dadanya, "Tunggu! Kenapa aku harus tidur denganmu? Kamu baru saja tidur dengan wanita itu."
Apakah dia punya banyak energi untuk tidur dengan beberapa wanita? Selain itu, Kendra tahu betul dirinya sendiri. Wanita itu jauh lebih seksi darinya. Dia cemberut ketika memikirkan bagaimana Lendon menikmati kecantikan itu sebelumnya.
"Apakah aku perlu alasan untuk tidur denganmu?" Lendon berteriak marah.
"Tapi kontrak…." kata Kendra.
"Aku Pihak A." Lendon menyela Kendra dan bercerita dengan bangga, "Kamu harus bekerja sama denganku setiap saat. Apakah kamu lupa?"
Melihat mata Lendon, Kendra merasa ngeri dan menggelengkan kepalanya. Sepertinya dia tidak bisa melarikan diri malam ini.
Read More
All Chapters
Table Of Contents
- Bab 1: Bulan Purnama Mistik
- Bab 2: Tuduhan Ayahnya
- Bab 3: Siapa Kamu?
- Bab 4: Apakah Kamu Membohongiku Sekarang?
- Bab 5: Apa yang Kamu Inginkan Dariku?
- Bab 6: Penyakitnya
- Bab 7: Siapa yang Mengizinkanmu Masuk?
- Bab 8: Apakah Kamu Ingin Tahu Jawabannya?
- Bab 9: Berutang Padanya
- Bab 10: Aku Tidak Hamil
- Bab 11: Siapa yang Menyuruhmu Menerima Bunga-bunganya
- Bab 12: Apakah Dia Benar-benar Menganggapnya Iblis?
- Bab 13: Ini Takdirnya
- Bab 14: Aku Tunanganmu
- Bab 15: Jangan Lakukan Ini
- Bab 16: Untuk Mengancamnya
- Bab 17: Pesta
- Bab 18: Apa yang Kamu Lakukan Padanya?
- Bab 19: Tutup Gerbangnya
- Bab 20: Apakah Dia Gelandangan Sekarang?
- Bab 21: Seseorang Mempengaruhi Suasana Hatinya
- Bab 22: Mereka Akan Menjadi Pasangan Sempurna
- Bab 23: Pertemuan Mendadak
- Bab 24: Siapa yang Berani Menyakitimu?
- Bab 25: Obati Wajahnya yang Bengkak
- Bab 26: Mempelajari Keterampilan Baru
- Bab 27: Kue-nya
- Bab 28: Mengapa Kamu Ingin Aku Kembali?
- Bab 29: Perubahan Mendadaknya
- Bab 30: Mimpi Buruknya
- Bab 31: Jangan Coba-coba Membodohi Kami
- Bab 32: Tuduhan Jahat
- Bab 33: Dandani Dia
- Bab 34: Menghadiri Pesta
- Bab 35: Itu Pasti Sebuah Kesalahan
- Bab 36: Dia Sangat Gugup
- Bab 37: Kamu Hanya Seorang Pelayan
- Bab 38: Kita Ditakdirkan untuk Bertemu Lagi
- Bab 39: Membalas Dendam Padanya
- Bab 40: Makan Malam di Restoran Kumuh
- Bab 41: Dia Sangat Cemburu
- Bab 42: Rasa Sakit yang Parah
- Bab 43: Dia Mengkhawatirkannya
- Bab 44: Dia Menghadapi Masalah
- Bab 45: Guru yang Mampu
- Bab 46: Kamu Harus Tidur
- Bab 47: Dia Menikamnya
- Bab 48: Dia Berbeda
- Bab 49: Itu Luar Biasa
- Bab 50: Kejutannya
- Bab 51: Kalung Itu
- Bab 52: Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 53: Aku Tidak Akan Mencintainya
- Bab 54: Dia Telah Kehilangan Rumahnya
- Bab 55: Kamu Adalah Nyonya di Kastil
- Bab 56: Apakah Kamu Berhubungan?
- Bab 57: Apakah Kamu Ingin Balas Dendam?
- Bab 58: Itu Adalah Rencana
- Bab 59: Apa Hubungan Mereka?
- Bab 60: Tamparan Keras
- Bab 61: Tak Seorang Pun Akan Mengambil Makananmu
- Bab 62: Jangan Coba-Coba Kabur
- Bab 63: Apa yang Harus Dia Lakukan?
- Bab 64: Aku Ingin Kau Menjadi Milikku Selamanya
- Bab 65: Kau Tak Bisa Mengubah Pikiranku
- Bab 66: Camilan Asin
- Bab 67: Betapa Tak Tahunya Malu
- Bab 68: Haruskah Dia Menyerah Sekarang?
- Bab 69: Aku Takkan Pernah Meninggalkanmu
- Bab 70: Betapa Pintarnya Dia
- Bab 71: Apakah Kau Ingin Pergi Denganku?
- Bab 72: Mengapa Dia Kembali?
- Bab 73: Apakah Itu Pertanda Baik?
- Bab 74: Apa yang Harus Dia Lakukan?
- Bab 75: Kapan Itu Dimulai?
- Bab 76: Jadi Kau Suka Tinggal Denganku?
- Bab 77: Yang Mana Dirinya yang Sebenarnya?
- Bab 78: Apa yang Dia Pikirkan?
- Bab 79: Betapa Absurdnya Itu?