'Cuma ada satu cewek yang mau nenangin Laksamana kali ini?'
'Iya.'
'Pemeriksaan selesai. Suruh dia masuk.'
Di pintu masuk area isolasi, baru aja dua prajurit selesai serah terima, alarm bunyi:
'Peringatan! Peringatan! Laksamana ngamuk dan lepas kendali. Area isolasi mau dikunci! Semua Orc level S ke bawah, segera evakuasi! Semua Orc cowok di atas level S, siap-siap perang sekarang juga!'
Denger pengumuman itu, muka para prajurit langsung berubah drastis dan mereka pengen kabur, tapi ular hitam gede udah muncul di depan mereka.
Baru sekali kena, pesawatnya langsung kesamber petir yang keluar dari ular hitam itu.
Dua prajurit itu gosong jadi abu dan langsung tewas di tempat, tapi cewek di kursi belakang pesawat sama sekali nggak ada lecet. Dia cuma jatuh ke tanah dari pesawat.
Badannya guling-guling dua kali di tanah, dan sepasang mata biru jernih kayak safir tiba-tiba kebuka.
...Sakit banget.
Saat Carlotta sadar, dia mengerutkan dahi karena rasa sakit di badannya.
Aku di mana?
Ingatan terakhirnya jelas banget, adegan zombie ngegerombol kayak air bah ke arahnya.
Orang tua dan saudara-saudaranya berdiri di depannya, yang fisiknya paling lemah, tapi mereka dimakan zombie satu per satu. Dengan kekuatan mental yang habis dan serangan jantung, seharusnya dia udah mati. Kok bisa masih hidup?
Keraguan Carlotta langsung terjawab sama ingatan tambahan di otaknya.
Ternyata dia terlahir kembali ke dunia binatang antar bintang dan jadi orc kucing yang baru dewasa belum lama ini, nggak punya keturunan dan kekuatan mentalnya paling rendah.
Baru aja dapet hasil tes, nenek yang ngerawat tubuh aslinya sakit.
Demi bayar biaya pengobatan, tubuh aslinya rela daftar buat kasih konseling ke Laksamana Laksamana, yang jiwanya udah mau ambruk.
Di hari tanda tangan kontrak, dia dapet 1.000 koin bintang sebagai bayaran, tapi kerjaan ini nggak gampang.
Apalagi buat pemilik aslinya yang kekuatan mentalnya cuma F.
Laksamana Laksamana punya gelar Dewa Perang Kekaisaran dan udah jadi calon marshal selanjutnya. Kekuatan mentalnya paling tinggi, level 4S di antar bintang.
Semakin tinggi level kemampuan khusus orc, semakin kuat daya rusaknya setelah gangguan mental.
Biasanya, kalau orc kena gangguan mental, mereka bakal bunuh siapa aja yang mereka lihat. Gimana seremnya kalau cowok kuat kayak Laksamana?
Tubuh aslinya ketakutan banget sampai mati saking takutnya.
Sekarang, Carlotta yang harus menghadapi Laksamana.
Bagusnya dia nggak harus lagi menghadapi kiamat yang mengerikan dan punya badan sehat, tapi keluarga dan teman yang hilang nggak akan pernah balik.
Walaupun hatinya penuh kesedihan, Carlotta nggak bisa nangis.
Laksamana berdiri di depannya dalam wujud piton hitam gede, mata ular merahnya penuh kekerasan, dan dia ngeluarin petir ungu tebal ke arahnya.
Petir yang nyebar nyamber lubang sedalam empat meter di tanah, tapi cuma hilang dengan bunyi *krek* di Carlotta.
Kebal sama kerusakan kemampuan khusus non-fisik juga salah satu kemampuan khusus Carlotta. Tapi, begitu ular raksasa itu mulai pakai serangan fisik, dia tetep bakal mati.
Carlotta ngerutin bibirnya erat-erat, dan ada keras kepala yang mencolok di wajah kecilnya yang cantik.
Pas kiamat, orang tua dan dua saudaranya udah berusaha banget buat ngelindungin dia sepenuhnya, berharap dia bisa bertahan. Sekarang dia akhirnya dapet kehidupan baru, gimana bisa dia nyerah gitu aja?
Liat ular raksasa mulai bergerak, Carlotta langsung lari ke sisi ular raksasa itu sesuai ingatan tubuh aslinya di otaknya, ngelus-ngelus ekor ular raksasa itu dan ngebiarin kekuatan mentalnya keluar, mastiin semuanya mendarat di ular raksasa itu.
Dengan usaha Carlotta, warna merah di mata ular raksasa itu perlahan pudar, dan wujudnya juga perlahan mengecil, jadi penampilan setengah manusia, setengah ular.
Dia punya kulit putih dingin, mata yang cekung, dan fitur wajah yang mulia dan ganteng, kayak mahakarya dewa yang paling sempurna.
Cowok seganteng itu, tapi di bawah pinggangnya yang ramping ada ekor ular hitam.
Mata merah berarti orc udah hilang akal sehatnya. Begitu juga, pudarnya warna merah di mata berarti orc itu mau balik ke keadaan normalnya.
Carlotta pengen banget mata Laksamana balik ke warna aslinya, tapi tiba-tiba diangkat sama Laksamana yang mendekat.
Rasa berat yang tiba-tiba bikin Carlotta harus mendorong dada bidang cowok itu dengan tangannya dan teriak namanya panik: 'Laksamana?'
Laksamana membeku karena panggilan Carlotta, dengan sedikit kejernihan di matanya, tapi cepat banget jadi keruh lagi.
Saat ini, dia nggak tau Laksamana itu apa, atau laksamana itu apa.
Dia cuma tau cewek kecil yang dia gendong, mata birunya cantik banget, hidung kecilnya yang mancung juga cantik, dan bibir merah cerahnya juga cantik.
Yang lebih penting, cewek kecil yang cantik ini punya wangi manis di badannya, yang ngebangkitin hasratnya yang paling primitif dan tersembunyi.
Laksamana nundukin kepalanya, ngusap-ngusap wajahnya ke wajah Carlotta, dan tangannya keliling di punggung Carlotta.
Carlotta nggak nyangka Laksamana tiba-tiba mulai bersikap kayak preman, juga nggak nyangka punggung tubuh ini penuh titik geli. Waktu dielus-elus sama tangan gede Laksamana, sensasi geli nyamber ke atas.
Dia nggak bisa ngendaliin dirinya dan pinggangnya jadi lemes, nyender di dada bidang Laksamana.
Tapi Carlotta nggak mau kayak gini.
Dia dorong Laksamana, mata kucingnya yang bulat penuh amarah, dan ngumpat dengan mata merah: 'Bajingan, lepasin aku!'
Awalnya teguran yang marah, tapi karena tangan iseng itu, jadi kurang semangat dan jadi lembut dan memesona, kayak ngegoda dan bikin gatel.
Carlotta sendiri merinding pas denger.
Suara aslinya juga manis, tipe yang sering dipuji orang, tapi nggak semempesona suara tubuh ini.
Laksamana tertarik sama suara Carlotta dan ngehenti'in gerakan tangannya, dan nggak ngusap-ngusap wajah Carlotta lagi.
Mata vertikal ungunya natap bibir Carlotta, seolah penasaran kenapa Carlotta bisa bikin suara kayak gitu.
Pas Laksamana mau nyentuh bibir cewek kecil di gendongannya buat cari tau, bau orc lain yang dicium hidungnya bikin pupil mata Laksamana menyempit.
Orc cowok, banyak banget, mereka bakal merebut cewek itu!
Pikiran yang muncul di otaknya bikin Laksamana ngegendong Carlotta erat-erat dan berenang cepet ke kedalaman hutan lebat.
Kecepatan kabur penuh dari orc cowok level 4S lebih cepet dari mecha. Waktu para orc cowok yang udah ngumpul buat ngebunuh laksamana tiba di sini, mereka cuma liat punggung Laksamana pergi.
'Laksamana beneran udah balik ke wujud setengah manusia? Apa dia udah sadar? Lapor ke Permaisuri segera!'
'Ada bau yang enak di sini. Jangan-jangan ada cewek yang masih hidup dan dibawa kabur sama laksamana?'
'Nggak mungkin kan? Apa laksamana bawa kabur cewek kayak gini buat kawin? Sayang banget. Vitalitas sperma laksamana rendah, dan walaupun dia kawin pas masa birahi, dia nggak bisa ninggalin keturunan.'
Begitu orc cowok mulai ngobrol, mereka selalu nggak bisa lepas dari topik erotis, dan semakin kuat orang yang mereka omongin, semakin antusias mereka.
Apalagi, Laksamana udah lama jadi selebriti di kekaisaran. Demi nyingkirin kejaran para cewek, dia udah nunjukin laporan tes rumah sakit dan menekankan kalau dia nggak punya perasaan sama cewek.
Dan saat ini, Carlotta, cewek yang bikin para orc cowok penasaran, udah dibawa Laksamana ke gua yang terpencil.
Begitu mendarat, Laksamana nggak sabar mau deket sama Carlotta, ngusap-ngusap jarinya di bibir Carlotta, ngikutin instingnya dan deketin bibir Carlotta, dengan rakus menuntut.
Nggak sengaja, gigi tajam Laksamana nyayat kulit di bagian dalam bibir Carlotta.
Carlotta, yang diteken di bawah Laksamana, ngerasain sakit dan ketakutan.
Dia hampir bisa pastiin kalau Laksamana udah masuk masa birahi lagi setelah gangguan.
Pas masa birahi, kalau orc cowok nggak punya penghambat buat bikin mereka balik normal, mereka cuma bisa ngelewatinnya dengan kawin sama cewek.
Di dunia ini, ada dua tipe perkawinan. Satu, orc cowok nggak mau ditandai, dan pas masa birahi, dia maksa cewek buat ngelakuin pelampiasan fisik murni. Yang kedua, setelah cowok ditandai sama cewek, dia punya keterikatan spiritual sama cewek.
Pas kiamat, walaupun keluarganya udah ngelindungin Carlotta dengan baik, dia juga pernah liat beberapa cewek jual diri ke cowok demi bertahan hidup. Cowok-cowok itu sama sekali nggak kasihan sama cewek-cewek itu dan kasar kayak binatang, bikin para cewek menderita.
Carlotta nggak mau kontak fisik.
Jadi, cuma ada satu cara buat bikin Laksamana ngelewatin masa birahi dan balik sadar.
——Maksa menandai Laksamana.
Walaupun kekuatan mentalnya mungkin nggak lebih tinggi dari Laksamana dan dia mungkin gagal, dia harus nyoba.
Carlotta manfaatin ciuman Laksamana yang penuh gairah dan noleh buat nunjukin gigi tajamnya, terus gigit leher Laksamana.
Menandai butuh gigit leher. Terus keluarin kekuatan mental dan nyerbu laut spiritual orang lain.
Carlotta nutup mata dan berusaha keras ngelakuinnya sesuai pengetahuan di otaknya.
Kekuatan mentalnya berubah jadi anak kucing berambut putih, bermata biru, yang bertabrakan sama tubuh spiritual Laksamana berbentuk ular hitam.
Awalnya, ular hitam itu agak gampang marah dan buka mulut buat gigit kucing itu. Kucing itu bereaksi cepet dan ngindar, terus maksa pakai cakarnya buat bikin ular itu jinak.
Pas kekuatan spiritual kedua sisi nyatu, Carlotta ngerasa ekor ular yang melilit kakinya makin kencang.
Seketika, ada desahan nyaman dari Laksamana: 'Mm...'
Entah kenapa, denger suara Laksamana yang magnetis dan enak, Carlotta juga ngerasa otaknya kayak direndem di lautan awan, bahagia banget.
Ingatan nunjukin kalau kawin spiritual murni lebih enak dari kawin fisik. Ternyata bener.
Carlotta keringetan halus di dahinya, pipinya merah merona, matanya kabur, dan dia bahkan nggak bisa nahan buat ngejilat luka di leher Laksamana pakai lidahnya.