Dia duduk nangis di samping ibunya sambil merhatiin napasnya yang makin melemah. Dia udah nemenin ibunya seumur hidup, dan sekarang wanita suci yang gak terkalahkan itu mau meninggal. Gimana bisa dia meninggal gitu aja?
"Ibu, jangan tinggalin aku!" dia nangis sambil megangin tangannya.
"Ibu akan selalu ada bersamamu, putriku. Selalu ingat kalau Ibu sayang kamu dan semua yang Ibu lakuin itu buat jagain kamu," kata ibunya.
"Jangan ngomong gitu. Jangan buang-buang napas."
"Ibu bisa lihat kalau ayahmu udah nungguin Ibu. Jangan biarin siapa pun manfaatin kamu, jadi lebih kuat apa pun yang kamu hadapin nanti. Jadikan gunung ini sesuatu yang hebat dan bikin semua orang gemetar kalau nama kamu disebut. Jangan biarin mereka nginjek-nginjek kamu. Ingat, kamu anak istimewa dan kamu akan selalu ada di hati Ibu," kata ibunya.
"Aku bakal lakuin semua yang Ibu mau, tapi tolong jangan tinggalin aku dulu," dia memohon.
"Nanti kalau Ibu udah gak ada, kamu buka kotak rahasia Ibu dan ambil surat yang ada di dalamnya. Baca dan bakar suratnya. Ibu harap hari kayak gini gak akan pernah datang, tapi karena udah terjadi, Ibu khawatir kamu harus tahu kebenarannya. Ibu sayang kamu, anakku, dan akan selalu begitu," kata ibunya. Tanpa ngasih dia kesempatan buat jawab, ibunya langsung pergi.
Dia gak percaya; dia goyang-goyangin ibunya, tapi gak ada respon. Ibunya udah pergi, dan dia ditinggal sendirian. Gimana dia bisa tahan ditinggal sendirian di dunia yang kejam ini?
Dia nangis sejadi-jadinya, bikin orang-orang yang tinggal bersamanya nengok. Mereka semua datang dan sujud, terus mulai nangis bareng dia. Dia ngusap air matanya dan ngeliat Penjaga Kiri.
"Siapin pemakaman Ibu. Bikin yang mewah, dan masa berkabungnya tiga bulan. Tingkatin keamanan di sekitar gunung, dan siapa pun yang gak berkabung dengan tulus, bakal dikubur bareng Ibu. Pastiin dia dikubur di samping suaminya.
Bagian penjahit harus siapin gaun emas buat dia dimakamin. Gaunnya harus selesai dalam seminggu, dan mereka harus bikin yang bagus, atau kepala mereka bakal menggelinding," dia ngasih instruksi, dan Penjaga Kiri nyilangin tangan sebagai tanda hormat.
"Saya akan laksanakan instruksi Anda," katanya.
Dia nengadah dan bersumpah pada ibunya yang udah meninggal.
"Aku akan hancurin siapa pun yang melawan Istana Teratai. Siapa pun yang nantangin aku, dan siapa pun yang bikin Ibu meninggal, aku bakal singkirin mereka semua. Aku bakal bikin istanaku jadi hebat dan terkenal kayak yang Ibu mau."
Tapi pertama-tama, dia harus baca surat dan cari tahu apa yang penting banget sampe ibunya gak mau cerita, tapi malah ninggalin surat. Dia nemuin kotak rahasia dan ngebukanya. Di dalemnya ada surat yang disegel dengan segel ibunya. Dia buka segelnya dan ngambil suratnya.
Dia mulai baca suratnya dan sama sekali gak masuk akal. Apa yang mau ibunya kasih tau? Gimana bisa ini terjadi? Dia jatuh ke tanah dan megangin suratnya.
"Aku akan dengerin saran Ibu," katanya pada diri sendiri, dan tahu kalau semuanya baru aja berubah.
Hidupnya gak akan pernah sama kayak yang dia bayangin waktu dia masih kecil. Hidupnya baru aja berubah drastis, dan gak ada lagi balik.